Minggu, 23 Januari 2011

Tarot: Sebuah Pertanyaan? ( II )


Begitu orang-orang berbondong-bondong untuk sebuah pembacaan tarot, yang jadi pertanyaan paling mendasar dan paling sering ditanyakan adalah:


Siapakah jodoh saya? Kapankah saya bertemu jodoh saya? Kapan saya punya pacar?

Apa pekerjaan yang cocok untuk saya? Bagaimana karir saya kedepannya?

- dll-nya


Pertanyaan-pertanyaan tersebut tidaklah salah, dan sangatlah lumrah untuk penanya menanyakan hal-hal tersebut. Namun yang jadi persoalan apakah semua tarot reader bersedia membaca tarot-nya untuk pertanyaan-pertanyaan semacam itu? Jawabannya bisa bersedia, tidak bersedia, atau tidak sanggup. Kenapa? Karena tidak semua tarot reader “senang” dinyatakan sebagai seorang peramal atau fortune teller. Tarot sendiri lebih tepat dikategorikan sebagai divination daripada fortune telling, karena sebetulnya yang dibaca tidak toh masa depan yang pasti terjadi, tapi lebih merupakan peta permasalahan dan pathlife seseorang.


Apakah fair untuk men-judge seseorang dengan kalimat; “Kamu tidak akan memiliki pacar sampai akhir taun!” atau “Melihat penyakit ayahmu, tampaknya dia akan mati bulan depan”. Sangatlah tidak “logis” untuk menyatakan suatu hal, yang sifatnya bisa berubah-ubah tergantung usaha, sama seperti jodoh. Ataupun penanya menanyakan sesuatu yang sifatnya lebih cocok diadakan riset dibandingkan menanyakan kepada tarot, contohnya adalah menanyakan pekerjaan yang cocok bagi orang tersebut. Saya pribadi, sebagai seorang pembaca tarot, sering menemukan pertanyaan yang sifatnya seperti yang tadi disebutkan diatas, dan jujur saja saya sangatlah malas untuk menjawabnya, tentunya dengan segudang rasa maklum yang muncul di nurani saya. Saya menganggap itu adalah hal yang wajar karena minimnya pengetahuan masyarakat umum terhadap tarot itu sendiri. Gaya saya pribadi dalam membaca tarot lebih mengarah kepada sebuah problem solving dari sebuah masalah dan pertanyaan yang diajukan, karena menurut hemat saya, itu lebih rasional dibandingkan membaca masa depan yang bisa dikatakan masih bisa berubah dan dipengaruhi masa sekarang. Bagi saya pribadi, tarot lebih cocok untuk membantu seseorang dalam menyelesaikan masalahnya, bukan menyatakan suatu kepastian hasil dari suatu masalah. Karena manusia adalah makhluk yang memiliki kemampuan untuk merubah nasibnya dan selalu memiliki pilihan dalam hidupnya

Janganlah anda-anda sekalian ingin selalu “disuapi” untuk suatu hal, cobalah untuk introspeksi diri sebelum ingin tahu jalan apa yang mesti anda ambil dan janganlah takut untuk mengambil suatu jalan sebelum benar-benar mencobanya.

Jika anda menganggap tarot dapat membaca 100% hasil suatu pekerjaan yang belum sama sekali anda kerjakan, jika anda menganggap masa depan adalah suatu kepastian yang bisa dibaca dan ditentukan sebelum anda mengetahuinya, untuk apa anda capek-capek hidup dengan berbagai macam pilihan? Jadilah pribadi yang mandiri untuk menentukan apa yang harus anda lakukan saat ini agar bisa menjadi sebuah masa depan yang lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar